Delapan Baitul Mal se-Aceh Ikuti Kegiatan Tata Kelola Data Terintegrasi “Satu Data Aceh” Gelombang 1 di Langsa, Tim BMK Lhokseumawe Ubah Paradigma

LANGSA — Delapan Baitul Mal kabupaten/kota se-Aceh mengikuti kegiatan bertajuk “Penerapan Tata Kelola Data Baitul Mal dalam Mewujudkan Satu Data Aceh Terintegrasi” yang berlangsung di Hotel Harmoni, Langsa, pada Kamis, 16 Oktober 2025.

 

Kegiatan ini merupakan gelombang pertama, diikuti oleh lima peserta perwakilan dari masing-masing daerah. Tujuannya untuk memperkuat sistem pengelolaan data kelembagaan Baitul Mal agar lebih efektif, efisien, dan terintegrasi sesuai dengan visi Satu Data Aceh.

 

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian Pengumpulan Baitul Mal Aceh, Gunawan Phonna, S.STP., M.Ec.Dev., yang menekankan pentingnya sinergi antar Baitul Mal dalam membangun sistem data yang terstandar.

 

“Satu Data Aceh bukan hanya tentang digitalisasi, tetapi upaya menyatukan arah dan kebijakan agar seluruh data zakat, infak, dan mustahik di kabupaten/kota dapat terkelola secara transparan dan akuntabel,” ujar Gunawan Phonna dalam sambutannya.

 

Sementara itu, Kepala Sekretariat Baitul Mal Kota Langsa, Jauwahir, S.E., M.A.P., dalam kata sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang hadir.

 

“Kami berharap kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar Baitul Mal di Aceh. Dengan tata kelola data yang baik, lembaga zakat akan semakin profesional dan cepat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Jauwahir.

 

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Bobby Novrizan, yang memaparkan pentingnya integrasi data sebagai dasar pengambilan kebijakan yang berbasis bukti.

 

“Data adalah fondasi kebijakan. Dengan pengelolaan data terutama data kekhususan Aceh yang terintegrasi, program Baitul Mal akan lebih tepat sasaran dan mendukung peningkatan kesejahteraan umat,” jelas Bobby Novrizan.

 

Ketua Panitia dari Baitul Mal Aceh, Azharianto, S.Si, Kasubbag Pengembangan Potensi Zakat & Infaq Baitul Mal Aceh mengatakan, bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Baitul Mal Aceh dalam membangun ekosistem data zakat yang modern dan saling terhubung antar daerah.

 

“Baitul Mal Aceh terus mendorong penguatan kapasitas digital di seluruh kabupaten/kota. Dengan sistem data terintegrasi, koordinasi antar daerah akan lebih mudah, dan akurasi dalam penyaluran dana umat dapat semakin ditingkatkan,” ujar Azhari, S.Si mewakili Baitul Mal Aceh.

 

Lima perwakilan dari Baitul Mal Kota Lhokseumawe turut hadir dalam kegiatan tersebut.~ Salah satu peserta dari perwakilan Baitul Mal Kota Lhokseumawe menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan wawasan baru dalam pengelolaan data lembaga.

 

“Kami mendapatkan banyak pengetahuan tentang bagaimana membangun sistem data digital yang aman, terintegrasi, dan dapat digunakan dalam analisis kebijakan bantuan sosial,” ujar perwakilan dari Baitul Mal Kota Lhokseumawe.

 

Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh Baitul Mal di Aceh dapat memperkuat koordinasi dan berbagi praktik terbaik dalam mewujudkan sistem Satu Data Aceh yang modern, transparan, dan berbasis layanan publik yang berkeadilan.